Nama lengkap as-Sahib bin Abbad adalah Abu Qasim at-Taliqani Islami bin Abbad bin al-Abbas. Ia lahir pada bulan September 938 di Taliqan. Ayahnya adalah seorang menteri pada masa Daulah Bani Buwaih (932-1055), yang bermazhab Syiah.
As-Sahib bin Abbad berteman dekat dengan sang pemimpin Buwaih, Muayyid ad-Daulah. Dari pertemanan tersebut, ia mendapat gelar as-Sahib (kawan). As-Sahib bin Abbad adalah salah satu sastrawan terkenal pada masanya. Ia juga mahir ilmu kalam, khususnya mazhab Ahl al-‘Adl wa at-Tauhid.
As-Sahib bin Abbad juga dikenal sebagai menteri pada masa pemerintahan Muayyid ad-Daulah bin Buwaih ad-Dailami (976-983). Ketika sang pemimpin meninggal dan digantikan oleh saudaranya, Fakhr ad-Daulah (983-988), as-Sahib bin Abbad mengajukan permohonan untuk berhenti. Fakhr ad-Daulah menolak permohonan itu sambil berkata: “Sesungguhnya engkau memiliki hak waris dalam kementerian sebagaimana hak kami dalam mewarisi kepemimpinan (kerajaan) sehingga jabatan kita adalah menjaga hak itu.”
As-Sahib bin Abbad adalah seorang menteri yang mahir mengatur administrasi negara. Hal tersebut membuat beberapa raja merasa kagum. Nuh bin Mansur, Raja Khurasan yang menguasai daerah di sekitar Sungai Eufrat, meminta as-Sahib menjadi perdana menteri kerajaannya. Sayangnya, permintaan itu ditolak as-Sahib dengan sopan. As-Sahib beralasan bahwa ia tidak bisa pindah dari kota Rai, kota tempat tinggalnya selama ini karena ia membutuhkan sekitar empat ratus unta untuk membawa semua buku perpustakaannya, barang kebutuhan sehari-hari, dan para pengikutnya.
As-Sahib bin Abbad sangat dihormati oleh para pemimpin dan raja tempatnya mengabdi sebagai perdana menteri. Pada tahun 987-988, as-Sahib bin Abbad memimpin pasukan perang ke daratan Tabaristan. Ia berhasil menguasai wilayah tersebut dan menggabungkannya dalam wilayah negara Bani Buwaih.
Semasa hidupnya, as-Sahib bin Abbad meninggalkan sejumlah warisan di bidang bahasa dan sastra. Salah satunya adalah kitab al-Muhith yang terdiri dari tujuh jilid. Karyanya yang lain adalah al-Kafi, al-A’yad wa Fadhal an-Nayruz, al-Kasyf’an Masawi’ Syi’r al-Mutanabbi, dan al-Iqna’fi al-‘Arusz wa Takhrij al-Qawafi. As-Sahib juga menghasilkan sebuah risalah berjudul Risalah Unwan al-Ma’arif wa Dzikir al-Khalaif. Adapun al-Mukhtar min Rasail al-Wajir Ibnu ‘Abbad adalah buku kumpulan risalah karya as-Sahib.
As-Sahib bin Abbad meninggal dunia pada bulan Maret 995.
Sumber: Biografi Para Ilmuwan Muslim
Izinkanlah saya menulis doa, semoga Allaah SWT mengabulkan, antara lain memberi kaum Muslim tempat yang mulia diakhirat (khususnya para salaf al-shaalih, as-Sahib bin Abbad adalah Abu Qasim at-Taliqani Islami bin Abbad bin al-Abbas, semua leluhur beliau dan semua guru beliau). Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.
BalasHapusLebih dan kurang, mohon maaf.
Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
A’udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, 'alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma'iin.
Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.
Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu’alihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.
Ya Allaah, percepatlah kebangkitan kaum Muslim. Pulihkanlah kejayaan kaum Muslim, Lindungilah kaum Muslim dari kesesatan terutama kemurtadan. Berilah kaum Muslim tempat mulia di akhirat.
Ya Allaah, jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim tetap dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur. Jadikanlah dunia non Muslim dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah musuh Islam ditaklukan orang Islam.
Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.
------(doa khusus untuk para salaf al-shaalih, as-Sahib bin Abbad adalah Abu Qasim at-Taliqani Islami bin Abbad bin al-Abbas, semua leluhur beliau dan semua guru beliau)
ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WAQRHAMHUM WA 'AAFIHIM WA'FU 'ANHUM.
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNA AJRAHUM WA LAA TAFTINNA BA'DAHUM WAGHFIRLANA WALAHUM.
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma'al abraar.
Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidina wa nabiyyina wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassalaam.
HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘alamiin.
Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.
Indra Ganie - Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten.