Biografi Ibnu Bajjah: Membangun Filsafat Berdasarkan Matematika

Nama lengkap Ibnu Bajjah adalah Abu Bakr Muhammad Ibnu Yahya bin as-Sa’igh at-Tujibi as-Sarakusti, tapi ia lebih populer dengan nama Ibnu Bajjah atau Ibnu Saligh. Di Barat, Ibnu Bajjah dikenal dengan nama Avempace, Avenpace, atau Aben Pace.

Ibnu Bajjah adalah salah seorang filosof muslim Arab terbesar dari Spanyol. Ia lahir pada tahun 1802 di Saragosa, Spanyol, sebagai anak dari seorang pandai emas. Meskipun demikian, beberapa sejarawan Barat mengatakan bahwa nenek moyang Ibnu Bajjah adalah seorang Yahudi. Ibnu Bajjah menghabiskan masa kanak-kanak dan mudanya di kota kelahirannya.

Ibnu Bajjah adalah filosof muslim pertama yang memisahkan antara agama dan filsafat. Meskipun begitu, Ibnu Bajjah tidak menolak agama. Sebaliknya, ia justru menempatkan agama sebagai sesuatu yang dapat dipahami secara rasional. Dalam filsafatnya, Ibnu Bajjah mengemukakan hakikat kebenaran, kebahagiaan hidup terbesar, dan cara memperoleh kebahagiaan itu melalui kegiatan yang melibatkan akal pikiran. Dasar filsafat yang dipelajari Ibnu Bajjah adalah ilmu matematika dan ilmu alam. Metode filsafat Ibnu Bajjah mirip dengan metode yang dikembangkan oleh Immanuel Kant di kemudian hari.
Biografi Ibnu Bajjah: Membangun Filsafat Berdasarkan Matematika
Dalam bidang filsafat, kemampuan Ibnu Bajjah bisa disetarakan dengan al-Farabi dan Aristoteles. Ia mengemukakan sebuah gagasan filsafat ketuhanan yang menyatakan bahwa manusia boleh berhubungan dengan akal pikiran melalui perantara ilmu pengetahuan dan pembangunan potensi manusia. Menurut Ibnu Bajjah, cara manusia mendekati Tuhan tidak harus melalui amalan tasawuf, seperti yang dikemukakan oleh imam al-Ghazali, melainkan bisa juga dilakukan melalui amalan berpikir. Dengan ilmu dan amalan berpikir, segala keutamaan dan perbuatan moral dapat diarahkan untuk memimpin dan menguasai jiwa. Usaha ini dapat menghilangkan sifat hewaniah yang bersarang dalam hati dan diri seorang manusia.

Berdasarkan pendapat tersebut, Ibnu Bajjah berharap agar setiap manusia selalu berusaha berhubungan dengan alam, baik dilakukan bersama masyarakat sekitarnya atau pun terpisah. Jika orang tersebut berada di tengah-tengah masyarakat yang tidak baik, sebaiknya ia menyepi dan menyendiri. Pandangan filsafat Ibnu Bajjah ini banyak dipengaruhi oleh ide al-Farabi. Ibnu Bajjah menulis pandangannya tersebut dalam Risalah al-Wida dan Tadbir al-Muttawwahid. Secara umum, kedua buku tersebut merupakan pembelaan atas karya al-Farabi dan Ibnu Sina.

Ibnu Bajjah juga menulis sebuah buku yang berjudul al-Nafs. Buku ini membicarakan persoalan yang berkaitan dengan jiwa. Pembicaraan tersebut banyak dipengaruhi oleh pemikiran filsafat Yunani. Sehubungan dengan itu, Ibnu Bajjah banyak membuat ulasan atas karya Aristoteles dan Galen.

Ibnu Bajjah meninggal dunia pada tahun 1138.

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim



Biografi Ibnu Bajjah: Membangun Filsafat Berdasarkan Matematika | Anonim | 5

1 komentar:

  1. Izinkanlah saya menulis doa, semoga Allaah SWT mengabulkan, antara lain memberi kaum Muslim tempat yang mulia diakhirat (khususnya para salaf al-shaalih, Ibnu Bajjah / Abu Bakr Muhammad Ibnu Yahya bin as-Sa’igh at-Tujibi as-Sarakusti, semua leluhur beliau yang Muslim dan semua guru beliau yang Muslim). Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.

    Lebih dan kurang, mohon maaf.

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.

    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, 'alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma'iin.

    Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

    Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.

    Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.

    Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.

    Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu’alihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.

    Ya Allaah, percepatlah kebangkitan kaum Muslim. Pulihkanlah kejayaan kaum Muslim, Lindungilah kaum Muslim dari kesesatan terutama kemurtadan. Berilah kaum Muslim tempat mulia di akhirat.

    Ya Allaah, jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim tetap dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur. Jadikanlah dunia non Muslim dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah musuh Islam ditaklukan orang Islam.


    Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.

    ------(doa khusus untuk para salaf al-shaalih, Ibnu Bajjah / Abu Bakr Muhammad Ibnu Yahya bin as-Sa’igh at-Tujibi as-Sarakusti, semua leluhur beliau yang Muslim dan semua guru beliau yang Muslim)

    ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WAQRHAMHUM WA 'AAFIHIM WA'FU 'ANHUM.

    ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNA AJRAHUM WA LAA TAFTINNA BA'DAHUM WAGHFIRLANA WALAHUM.

    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma'al abraar.

    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidina wa nabiyyina wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassalaam.

    HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

    Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘alamiin.

    Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.


    Indra Ganie - Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten.

    BalasHapus